
Penyanyi Malaysia Yang Berubah Menjadi Psikopat Dan Memenggal Kepala Politikus
Siapa sangka penyanyi pop Malaysia bernama Mona Fandey yang populer di tahun 80-an berubah menjadi psikopat yang membunuh dan memutilasi seorang politikus. Tak ada penyesalan sama sekali di wajahnya, bahkan tetap tersenyum setiap saat ditangkap.
Berikut adalah beberapa fakta tentang penyanyi Malaysia Mona Fandey.
Mona Fandey sebagai penyanyi yang memiliki album
Mengutip kanal Youtube History Asia, Mona Fandey bernama asli Maznah binti Ismail yang lahir pada 1 Januari 1956 di Kangar, Perlis, Persekutuan rtp live Melayu (Malaysia). Ia mulai memasuki dunia musik pada tahun 1987 dan berhasil menjadi seorang penyanyi dengan album perdana Diana I yang sangat sukses di pasaran. Namanya mulai dikenal publik Malaysia karena single andalan berjudul ‘Ku Nyanyikan Lagu Ini’.
Nama Mona Fandey mungkin akan terasa asing bagi orang Indonesia, tetapi jika kita menanyakannya pada orang Malaysia, pasti nama tersebut sudah tidak asing lagi. Ya, Mona Fandey adalah seorang mantan penyanyi Malaysia yang beralih profesi menjadi seorang dukun dan melakukan aksi pembunuhan yang sangat sadis.
Karir Mona Fandey meredup, ia banting setir menjadi dukun
Saat umurnya menua, ia kalah bersaing dengan penyanyi-penyanyi pendatang baru. Hal ini membuat Mona beralih profesi menjadi Bomoh (dukun) dengan praktik pengobatan alternatif dan supranatural yang laris manis.
Baca Juga : Kisah Pembunuhan Terbesar Di Indonesia Antara Sambo DKK Atau Wowon DKK
Maznah binti Ismail alias Mona Fandey lahir tanggal 1 Januari 1956 di Kangar, Perlis, Malaysia. Wanita yang dari kecil sudah bercita-cita menjadi seorang penyanyi ini akhirnya berhasil mewujudkan impiannya itu dengan mengeluarkan album perdananya berjudul Diana I pada tahun 1987. Album tersebut lumayan sukses di pasaran dan membuat nama Mona Fandey menjadi lebih dikenal di Malaysia.
Tak jarang pasiennya merasa puas setelah konsultasi dan menjalani metode praktik dari Mona Fandey. Bahkan seorang politikus Malaysia bernama Datuk Mazlan Idris turut mengunjungi tempat praktik Mona pada Juli 1993 di Pahang.
Membunuh politisi Datuk Mazlan Idris dengan memengal kepala dan mutilasi
Sang politisi minta karir politiknya mulus. Mona Fandey menyanggupi dengan bayaran tinggi yang disanggupi Mazlan Idris. Mona bersama suami dan asistennya menyiapkan ritual untuk sang politikus dengan menidurkannya dan menutup matanya. Saya ia menutup mata, sang asisten mengayunkan parang dan memenggal kepalanya. Usai membunuh, ia pun memasukkan potongan tubuh korban ke lubang yang sudah digali dan ditutup semen. Ia pun berfoya-foya dengan bayaran dari sang politikus.
Alih-alih mendapat keajaiban, Mona malah menyembelih leher Mazlan dengan sebuah kapak hingga tewas. Tidak hanya itu, Mona dibantu suami dan asisten rumah tangganya juga memutilasi tubuh Mazlan menjadi beberapa bagian dan menguburnya dihalaman rumah mereka. Mona juga merampas uang sebesar 300.000 ringgit yang dibawa oleh Mazlan saat itu.
Tertangkap dengan terus tersenyum, sampai akhirnya dihukum gantung
Hilangnya sang politikus membuat heboh seantero Malaysia. Namun tertangkapnya Mona Fandey lantaran asistennya yang tertangkap karena kasus lain, yaitu narkoba. Mona Fandey dan suaminya pun ditangkap polisi. Namun selama ditangkap dan pesidangan ia selalu tersenyum tanpa penyesalan. Bahkan ia menyapa wartawan dan ngomong ‘wah, fans saya banyak juga yah.’
Mona Fandey beserta suaminya dihukum gantung pada 2 November 2001 pukul 95.59 waktu setempat.